Quran dan Sains Semut
Quran dan Sains Semut
Quran dan Sains Semut
Ini cerita dalam Quran. Alkisah, Sulaiman bersama tentaranya, yang terdiri dari manusia, jin, dan burung, memasuki suatu tempat. Di situ bersarang semut-semut. Sulaiman mendengar raja semut itu berkata kepada rakyatnya, para semut, "Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarangmu, agar kamu tidak terinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedang mereka tidak mengetahuinya." Sulaiman kemudian tersenyum, bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan padanya, karena paham bahasa semut.
Kebanyakan orang membaca cerita ini berfokus pada mukjizat yang dimiliki oleh Sulaiman. Saya sedikit berbeda. Fokus saya pada semut itu. Coba perhatikan dengan sudut pandang berbeda. Raja semut dalam cerita itu bisa tahu bahwa Sulaiman dan pasukannya akan lewat. Dari mana ia tahu? Apakah semut bisa membedakan antara manusia dengan makhluk lain?
Tidak cuma itu. Semut ini tahu nama Sulaiman. Ia juga tahu bahwa Sulaiman membawa pasukan. Dari mana semut itu tahu bahwa it! u Sulaiman? Bisakah semut mengenali dan membedakan orang? Misalnya kalau kita lakukan percobaan, Alex dan Ali dijejer di hadapan semut, bisakah semut mengenali dan membedakan mana Alex dan mana Ali?
Lebih menarik lagi, soal tentara. Apakah semut bisa membedakan profesi manusia? Apakah semut tahu bahwa ini tentara dan itu hansip?
Bagi saya semua pertanyaan ini menarik belaka. Ada orang-orang yang mengklaim bahwa semua cerita di Quran itu adalah kisah nyata. Juga mengklaim bahwa semua yang tertulis di Quran itu cocok dengan sains. Dalam hal semut ini, belum ada riset yang bisa membuktikan bahwa semut punya kemampuan mengenali manusia, mengingat nama manusia, dan membedakan profesi manusia. Ayat ini bisa menjadi motivasi untuk meneliti semut.
Kalau riset oleh ilmuwan muslim bisa membuktikan hipotesa-hipotesa di atas, maka ini akan jadi babak baru sains Islam. Orang-orang Islam bukan lagi menjadi pencocok antara fakta sains dengan ayat-ayat Quran. Ia akan membuktika! n bahwa Quran benar-benar cocok dengan sains!
Tapi boleh j! adi hipotesa itu salah. Semut-semut itu bukan semut biasa seperti semut sekarang. Mereka memang semut yang spesial, diberi kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh semut-semut sekarang. Seperti diceritakan di awal, burungnya pun burung khusus. Ia bisa berkomunikasi dengan Sulaiman, dan bisa menjadi tentara. Kalau begini ceritanya, kita tidak bisa lagi melakukan riset tentangnya. Zaman Sulaiman adalah zaman yang berbeda dengan zaman kita. Mungkin Walt Disney pernah hidup di zaman ini.
.
Hasanudin Abdurakhman
2016-02-16T11:42:53+0000
Original Link
Terima kasih untuk artikelnya sangat bermanfaat untuk di baca, sukses selalu ya.
ReplyDeleteKontraktor Pameran
Jasa Pembuatan Booth Pameran
Jasa Buat Booth
Vendor Booth Pameran